Sebuah surat pemberitahuan resmi yang ditanda-tangani oleh Isman, Komandan Tentara Peladjar Djawa Timoer, pada 21 Februari 1947. Ditujukan kepada Kementrian Penerangan Djawa Timoer di Malang (jalan Tanggamus No.3).
Surat ini memberitahukan bahwa mulai 22 Februari 1947, Markas Poesat Tentara Peladjar Djawa Timoer berpindah alamat di Jalan Kawi No. 26. Dengan No. Tilp. Ml. 569.
Merujuk surat ini, diduga kuat alamat baru yang dimaksud adalah “Gedung KNPI” sekarang. Sebuah gedung/rumah yang sudah dikenal masyarakat Malang, sebagai tempat berkumpul para pemuda pemudi pada masa perang kemerdekaan. Namun, ada kejanggalan bahwa alamat gedung KNPI sekarang bukanlah No. 26, tapi No. 24C. Sebuah nomor yang dipakai berjamaah dengan beberapa gedung lainnya. Diantaranya “SDN Kauman II” memakai No. 24D, “Istana Buah” No. 24A, termasuk “Mal Olympic Garden” juga memakai No. 24.
Rumah Kos Pelajar
Menurut beberapa literasi, alamat di jalan Kawi (Kawistraat) No. 26, sudah ada dan digunakan pada tahun 1935. Baik dari sumber pustaka Belanda maupun Perpusnas Khastara, jalan Kawi No. 26 dulu adalah “Rumah Kos-Kosan (Kosthuis)” milik Ny. Liem Bian Tjing. Dalam sebuah iklan berbahasa Melayu tertulis : “Kosthuis, deket sekola’an HBS, AMS dan Mulo, Kamar besar en hawa njaman. Pendjaga’an tanggoeng baek en resik. Harga pantes. Mev. LIEM BIAN TJING. Kawistr. 26, Malang.” Begitu juga dengan jalan Kawi No. 24, menurut iklan di koran lama, juga merupakan rumah kos-kosan/penginapan.
Jadi jalan Kawi No. 26 ini adalah sebuah rumah kos yang disediakan khusus untuk pelajar. Selain dekat dengan sekolahan, lokasinya juga sangat dekat dengan Stadion dan Zwembad, sangat cocok bagi pelajar yang gemar berolahraga.
Pengguna No. 26 di Jalan Kawi sekarangpun juga tidak jelas. Penelusuran Google Maps hasilnya adalah alamat Mal MOG. Namun dari kop surat resminya, manajemen MOG, PT. Mustika Taman Olympic beralamat di jalan Kawi No. 24.
Ketidaktertiban nomor ini sekarang membuat rancu, entah karena tidak tahu, tidak disengaja atau sebab lainnya. Penomoran yang diketahui masih tertib adalah BRI KC Kawi No. 22 (Eks Volkscrediet Bank). Dengan asumsi bahwa kavling Istana Buah dan SDN Kauman II bernomor 24, maka gedung KNPI ini seharusnya bernomor 26.
Markas Pusat TRIP di jalan Kawi No. 26 praktis digunakan sampai dengan tanggal 30-31 Juli 1947, saat serbuan tentara Belanda ke Malang. Diduga rumah ini dan rumah disekitarnya ikut hancur akibat aksi bumi hangus, sehingga kemudian nomor asli rumah ini tidak dikenali lagi.
Bekas Bozem?
Tentang sejarah Gedung KNPI, ada yang mengatakan bahwa dulu lokasinya merupakan bekas “Bozem“. Bozem artinya adalah kolam buatan yang berfungsi menampung air hujan untuk mencegah banjir, irigasi atau sumber air saat musim kemarau. Hal ini nampaknya juga kurang tepat dan perlu diluruskan, mungkin maksudnya adalah “Buizen” yang berarti “gorong-gorong“.
Dapat diperhatikan dengan membandingkan peta lama sebelum dan sesudah dibangun. Di lokasi gedung KNPI ini awalnya adalah jalur sungai kecil/saluran irigasi untuk lahan pertanian disekitarnya. Sungai ini melewati lahan gedung KNPI sekarang, menyeberang jalan Kawi dan mengalir ke kampung Bareng. Sejalan dengan pembangunan kawasan “Bergenbuurt“, termasuk Stadion dan Zwembad, maka tempat aliran sungai kecil ini kemudian diganti dengan sistem gorong-gorong. Gorong-gorong ini selain mengalirkan air sungai, juga berfungsi sebagai drainase di kawasan Bergenbuurt. Masuknya aliran sungai kecil ke dalam gorong-gorong, dapat di amati berada di sebelah utara Museum Brawijaya (di jalan Retawu).
Dari sistem gorong-gorong ini, aliran air sungai dan drainase kemudian keluar persis di seberang jalan Kawi depan gedung KNPI ke arah kampung Bareng. Pada waktu-waktu tertentu, saat air dari kolam renang (zwembad) dikuras, airnya juga keluar lewat sini. Jadi yang lebih masuk akal adalah gedung KNPI ini didirikan diatas “gorong-gorong” atau “Buizen“, atau sekarang lebih dikenal dengan sebutan “buis beton”.
Catatan Tambahan :
- Surat ini bertanda-tangan asli oleh Isman, Komandan Tentara Pelajar Jawa Timur dan stempel resmi Markas Pusat Tentara Peladjar Djawa Timur. Tentara Pelajar kemudian lebih dikenal dengan nama T.R.I.P. (Tentara Republik Indonesia Pelajar). Atas pengabdian dan jasa-jasanya, Isman (Mas Isman) pada tahun 2015 ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.
- Foto yang diduga kuat sebagai sosok Isman (Mas Isman), terdapat dalam salah satu foto dalam album “10 NOVEMBER FOTO REPORTASE TRIP JAWA TIMUR“. Sebuah album foto yang dia persembahkan khusus untuk Bung Karno.
- Alamat resmi Jalan Kawi No. 24 juga digunakan pada Rumah Jabatan Ketua DPRD Kota Malang, namun belum ditemukan riwayat rumah ini pernah dipakai para pemuda/pejuang saat perang kemerdekaan. Sementara sejauh ini yang diketahui, tidak ada satupun bangunan yang menggunakan No. 26. Untuk mengetahui data lokasi sebenarnya rumah jalan Kawi No. 26 atas nama Ny. Liem Bian Tjing, kemungkinan besar masih terdata di Kantor Kelurahan/Kantor Pertanahan setempat untuk penelusuran lebih lanjut.
Sumber : archieven.nl, delpher.nl, KITLV, Perpusnas Khastara.
Postingan Terkait :
Album Foto Reportase TRIP Jawa Timur 10 November 1947