Penampakan benteng “Melirip” (di peta ditulis “Meleerip”) di desa Melirip Sidoarjo pada peta sekitar tahun 1840. Merupakan benteng yang dikelilingi dengan air di sebelah utara sungai Porong. Di peta ini juga menunjukkan pengalihan jalur sungai ke Surabaya yang lama ke jalur baru, dilengkapi dengan dam/bendungan “Sienkalang” dengan dua pintu air. Akibat pengalihan jalur sungai ini, maka jalur sungai lama menjadi “Kali Mati“. Jalur sungai baru membelah desa Melirip menjadi dua bagian, di sebelah barat menjadi desa Mlirip yang masuk wilayah Kabupaten Mojokerto, dan sebelah timur menjadi desa Mliriprowo di Kabupaten Sidoarjo.
Di sebelah timur laut benteng ada barak militer yang dekat dengan desa “Kramat Tommongong”. Dari benteng ada jembatan dari kayu/bambu untuk menyebrangi sungai Porong menuju desa Lenkong. Nama desa-desa lain yang tertulis disekitar benteng adalah : Balingsono, Jabon, Wates, Jati, Grobogan dan Kendal.

Menurut beberapa literasi, benteng “Melirip” merupakan salah satu benteng yang dibuat sesuai dengan rencana sistem pertahanan Van den Bosch (plan Van der Wijck 1834). Bersamaan dengan benteng ini di Surabaya juga dibangun benteng Citadel Prins Hendrik, yang dibangun mulai tahun 1837.
Adanya benteng dan bendungan ini, menunjukkan bahwa lokasi tersebut sangat strategis, yang harus dilindungi dan dipertahankan. Dalam sejarah perang kuno dengan Mataram, konon pasukan Mataram membatasi pasokan air ke kota Surabaya dan meracuni air dengan menggunakan bangkai binatang, sehingga banyak warga Surabaya yang mati keracunan.
Dalam peta 1892, benteng “Melirip” maupun barak militer ini sudah tidak nampak lagi, kemungkinan besar sudah hancur/runtuh atau bisa jadi tidak pernah selesai pembangunannya. Sedangkan Bendungan Sienkalang yang kemudian dibangun baru, sekarang dikenal dengan dam/bendungan “Rolak Telu” (dam dengan tiga pintu air).

Skema Detail Benteng Melirip :






Sumber : nationaalarchief dan KITLV
Catatan :
- Menurut bapak Iwan Abdillah (mantan Camat Jetis 2019) : Kali (sungai) mati lokasinya mulai Balai Desa Mlirip yang sekarang, melewati dusun Sidokalang, lapangan desa Penompo sampai dusun Pelabuhan.
- Berdasarkan namanya “Bendungan Sienkalang“, diduga kuat merupakan bendungan untuk Sungai Kalimas yang dibangun pertama kali di Desa Singkalan. Dengan pengalihan jalur sungai dan pembangunan benteng baru, maka dibangun bendungan baru di Desa Melirip, sedangkan bendungan lama di Desa Singkalan kemudian tidak difungsikan lagi/dibongkar,
- Desa Grobogan dan Kendal yang terletak di kelokan sisi selatan sungai Porong, nampaknya kemudian hilang akibat proyek pelurusan sungai Porong (desa tersebut sudah tidak ada lagi di peta tahun 1892).
- Dalam buku “De krijgsgeschiedenis van Nederlandsch-Indië van 1811 tot 1894, deel I, 1895-1897“, benteng di Melirip dan Bandung disebut runtuh (vervielen), dengan demikian menunjukkan bahwa benteng ini pernah dibangun. Kemungkinan saja memang tidak pernah diselesaikan pembangunannya.