Hans-Peter Bärtschi, lahir di Zurich – Swiss, 23 Februari 1950, adalah seorang arsitek, sejarawan ekonomi, arkeolog industri, dan fotografer dari Winterthur. Karya selama hidupnya adalah mendokumentasikan dan melestarikan aset budaya industri. Selain berbagai publikasi dan proyek mengenai budaya industri dan sejarahnya, ia mengabadikannya dalam beberapa ratus ribu foto. Dia adalah pionir di bidangnya dan keahliannya secara signifikan membentuk citra Winterthur sebagai kota industri.

Hans-Peter Bärtschi , Arsitek Swiss, penulis dan fotografer serta sejarawan teknologi dan ekonomi (23-02-1950 – 02-02-2022)

Dunia Kereta Api

Dia dibesarkan di keluarga kelas pekerja. Ayahnya bekerja sebagai pengangkut barang dan ibunya adalah penjahit rumahan. Pada tahun 1957 keluarga beranggotakan lima orang pindah ke Winterthur di Zürcherstrasse di Tössfeld. Bärtschi menghabiskan masa kecilnya di sana tidak jauh dari pabrik gas, lokasi pabrik Gebrüder Sulzer AG dan Pabrik Lokomotif dan Mesin Swiss (Schweizerischen Lokomotiv- und maschinenfabrik /SLM) serta emplasemen. Sejak kecil, ia sudah terpesona oleh rel kereta api dan bangunan industri. Ia sering bersepeda untuk memotret jalur kereta api, stasiun kereta api, lokasi pabrik dan situs warisan industri lainnya, pertama-tama dengan pena dan kertas, kemudian dengan kameranya.

Dari Radikalis Hingga Pendiri Perusahaan

Bärtschi bersekolah di sekolah wilayah di Lee. Di sana ia menghabiskan masa sekolahnya di lingkungan kelas menengah sebagai orang luar. Dia juga mewujudkan cita-citanya sendiri di pramuka dan, sebagai pemimpin, menempuh pendidikan anti-otoriter. Hal ini tidak diterima dengan baik oleh semua orang tua.

Dari tahun 1969, Bärtschi belajar Arsitektur di ETH Zurich. Selama menjadi mahasiswa, ia banyak terlibat dalam Gerakan ’68, menjadi sangat terpolitisasi secara radikal, dan akhirnya bergabung dengan Maois. Dia melakukan perjalanan ke negara-negara sosialis-komunis dan membawa pulang foto-foto industri, transportasi, dan teknologi. Bärtschi kemudian menguraikan pandangan politik ekstremnya dalam buku otobiografi “Der Osten War Rot” (2008).

Setelah menyelesaikan studinya, Bärtschi tidak dapat mendapatkan pekerjaan sebagai arsitek karena orientasi politiknya. Walaupun diplomanya dianugerahkan Hadiah Friedrich, dia mendapat banyak penolakan. Di mana-mana dikatakan bahwa dia tidak cocok berurusan dengan pihak berwenang. Sebagai seorang sayap kiri, dia didokumentasikan tiga kali dan juga terdaftar di arsip Ernst Cincera. Oleh karena itu Bärtschi memutuskan untuk belajar musik untuk menjadi guru musik, tetapi tidak lulus ujian akhir. Pada tahun 1979, langkah menuju wirausaha akhirnya menyusul. Ia mendirikan Firma Arias Industriekultur (arsitektur, arkeologi industri, pembangunan perkotaan), yang berkomitmen pada dokumentasi, pemeliharaan dan restorasi aset warisan industri. Pada tahun 1980, ia menerima gelar doktor sebagai sejarawan teknologi dan ekonomi dengan tesis tentang pembangunan perkotaan di Zurich Aussersihl.

Masa Lalu Memiliki Masa Depan

“Masa lalu mempunyai masa depan” atau “asal usul mempunyai masa depan” – inilah sikap Hans-Peter Bärtschi sebagai seorang arkeolog industri. Ia memandang sejarah industri dan segala sesuatu yang dihasilkannya sebagai dasar dan bagian dari budaya yang patut dilestarikan. Dia berkomitmen untuk menjaganya seotentik mungkin. Ia tidak kenal kompromi dan radikal dalam komitmennya terhadap konservasi, namun sering kali menemui hambatan. Meski demikian, dengan kepiawaiannya ia mampu menyelamatkan banyak bangunan bersejarah dari kehancuran. Ini termasuk misalnya, Pabrik Paku Winterthur, yang masih ada sebagai fasilitas produksi dan ruang pamer dengan mesin-mesin bersejarah, serta bekas Pabrik Pemintalan Kapas di Neuthal dekat Bäretswil. Dia juga memainkan peran penting dalam desain ulang kawasan Sulzer di Tössfeld.

Hans-Peter Bärtschi pada tahun 2015 di Pabrik Paku Winterthur bersama anjingnya, Poirot. Berkat upaya Bärtschi, ruang-ruang industri ini telah dilestarikan. (Foto: Helen Girardier)

Selain Yayasan Industrial Heritage, yang didirikan Bärtschi bersama istrinya Sylvia Bärtschi-Baumann, ia membentuk dan meluncurkan lembaga lain seperti Asosiasi Inbahn. Ia juga menyadarkan masyarakat akan kepeduliannya melalui berbagai publikasi tentang sejarah industri, panduan arsitektur untuk monumen industri, serta karya referensi dan literatur khusus. Dia juga menulis laporan yang tak terhitung jumlahnya, mengatur lebih dari 100 pameran dan mendokumentasikan warisan industri dengan ratusan ribu foto. Dan tidak hanya di Swiss, Bärtschi melakukan perjalanan ke lebih dari 120 negara dalam hidupnya. Termasuk diantaranya ke Indonesia, dengan ratusan foto dokumentasi tentang mesin-mesin dan lokomotif industrial pada tahun 1998.

Penghargaan

Kota Winterthur menganugerahi Hans-Peter Bärtschi Penghargaan Budaya pada tahun 2008 atas prestasinya. Pada tahun 2014, dia menerima Hadiah Landis & Gyr Foundation untuk karya hidupnya.

Warisan

Pada tanggal 2 Februari 2022, Hans-Peter Bärtschi meninggal di Winterthur tak lama sebelum ulang tahunnya yang ke-72. Pada tahun 2016, saat ia masih hidup, ia menyerahkan arsip fotonya yang berisi sekitar 380.000 foto ke Perpustakaan ETH (Eidgenössische Technische Hochschule) Zürich atau Swiss Federal Institute of Technology Zurich. Sejak itu telah didigitalkan dan dapat diakses secara online.

Kunjungan Ke Indonesia

Berdasarkan foto-fotonya, Hans-Peter Bärtschi (bersama timnya) telah mengunjungi Indonesia pada tahun 1990-an, diantaranya ke :

  • PG. Kedawoeng di Pasuruan
  • PG. Wonolangan di Probolinggo
  • PG. De Maas di Situbondo
  • PG. Assembagoes di Situbondo
  • PG. Olean di Situbondo
  • PG. Pangkah di Tegal
  • PG. Wringinanom di Situbondo
  • PG. Semboro di Jember
  • PG. Pesantren di Kediri
  • PG. Meritjan di Kediri
  • PG. Tersana Baru di Cirebon
  • PG. Comal di Pemalang
  • PG. Jatibarang di Brebes
  • PG. Sragi di Pekalongan
  • PG. Gempolkrep di Mojokerto
  • PG. Ngadirejo di Kediri
  • PG. Sindanglaut di Cirebon
  • Industri Kayu Jati Cepu
  • Industri Minyak Kelapa Sawit Sumatra
  • Serbelawan
  • Selamat
  • Dolok Sinumbah
  • Berbagai Stasiun Kereta Api
  • Tempat wisata : Bromo, Danau Toba, dll.

Hans-Peter Bärtschi ketika berkunjung ke Bromo tahun 1998.


Sumber : www.winterthur-glossar.ch

Postingan Terkait :

404 Not Found

Not Found

The requested URL was not found on this server.

Additionally, a 404 Not Found error was encountered while trying to use an ErrorDocument to handle the request.