Pada jarak 8 Km di sebelah selatan kota utama Malang, komplek Pabrik Peralatan Logam dan Kemasan ini terletak. Dikenal dengan nama NIMEF (singkatan dari N.V. Ned.-Indische Metaalwaren en Emballage Fabrieken). Tepat dimana di jalan lurus yang saat itu sepi, terdapat tikungan pertama yang signifikan dan melewati Kali Brantas. Dapat terlihat langsung di depan, gedung-gedung perkantoran dan pabrik dengan rumah-rumah hunian di atas bukit yang teduh. Rute menuju ke Malang Selatan terbelah menjadi dua di sana. Ke kiri setelah menyeberangi Kali Brantas, jalan bisa dilanjutkan ke Bululawang, dimana terdapat PG. Krebet dan seterusnya. Kalau lurus terus menanjak ke atas bukit, setelah melewati kompleks NIMEF, jalan mengarah ke Kepanjen melalui Pakisaji di jalur kereta api menuju Wlingi.
Komplek NIMEF terbentang di kedua sisi jalan lurus tersebut. Di sebelah kanan di sisi barat, rumah-rumah kediaman dari para manajemen dan staf, dikelompokkan di sekitar lapangan tenis. Di sebelah kiri jalan bagian timur, terdapat gedung-gedung perkantoran dan pabrik.

Tempat menarik di Malang Selatan ini telah lama menjadi pusat perhatian. Dulu tembakau ditanam di sini, dan salah satu perusahaan terbesar milik orang Surabaya memiliki lumbung tembakau di sana. Kemudian setelah budi daya tembakau ditinggalkan, datanglah guru misionaris Kruyt (nama terkenal dari misi Celebes) yang menetap di sana. Setelah kepergiannya, datanglah kemudian tuan L. Schol mendirikan ENIK (Eerste Nederlandsen Indische Koffiebranderij), sebagai usaha pemanggangan kopi Hindia Belanda pertama pada tahun 1901.
Proper Bersaudara
Seorang pemuda, nama lengkapnya Teunis Cornelis Proper, lahir 2 Februari 1892 di Graveland dekat Hilversum. Setelah sekolah dasar di kampung halamannya dan lulus dari H. B. S. (saat sekolah dimana dia masih harus menggunakan tram kuda klasik). Ia berhasil menyelesaikan ujian akhir tahun 1909, dan kemudian lulus ujian masuk ke Perusahaan Kereta Api Belanda.

Ke Hindia (Belanda)
Sejak masa mudanya, ia sudah sangat menyukai perkeretaapian. Namun setelah dilantik dan bekerja di sana selama hampir satu tahun, ia mulai tidak menyukai pekerjaan yang monoton ini. Keinginannya untuk pergi ke Hindia, di mana begitu banyak orang lain yang berhasil melalui ketekunan dan energi, semakin lama semakin menggebu-gebu. Dia menulis kepada kerabat dan kenalannya di negara ini, bahwa dia “juga ingin” pergi ke Hindia. Akhirnya seorang kenalannya menulis, bahwa ada pekerjaan untuknya di ENIK. Pejabat kereta api muda ini tidak berpikir dua kali, ia membalas surat tersebut bahwa ia akan datang sesegera mungkin. Kakaknya yang lebih tua, Hermanus Hendrikus Proper, yang telah menjadi pegawai negeri di Dinas Pos dan Telegraf di Belanda, memiliki pemikiran yang kurang lebih sama. Mereka berdua kemudian menuju ke Jawa, ke pabrik pemanggangan kopi di Kendalpayak ! Beberapa minggu kemudian, mereka menginjakkan kakinya di Hindia. Itu terjadi pada akhir Juni 1910.
ENIK dan NIMEF
ENIK didirikan pada tahun 1901 oleh tuan Schol di Kendalpayak Malang, sebuah pusat kopi pada saat itu. Untuk mengirim kopi, mereka membutuhkan kaleng, yang harus dibuat sendiri. Dalam skala kecil, ENIK mengeluarkan beberapa mesin dan segera mengkhususkan diri dalam membuat kaleng-kaleng. Dengan kemampuan memproduksi kaleng itu, memunculkan permintaan dari pihak luar juga, untuk membuatkan kaleng bagi mereka. Hal ini lambat laun semakin berkembang, di samping perusahaan pemanggangan kopi, sebuah pabrik kaleng (pengemasan) muncul, masih dengan nama ENIK.
Pada tahun 1910, ketika Proper bersaudara bergabung dengan perusahaan ini, kondisi yang sangat primitif masih berlaku di Kendalpayak. Bangunan-bangunannya sebagian besar terdiri dari gedek, dan terkadang jauh dari kata praktis. Beberapa mesin membutuhkan perbaikan, bahkan penggantian.
Pertumbuhan NIMEF
Perusahaan ini berkembang dengan mantap, pada tahun-tahun pertama setelah 1910. Tetapi ledakan besar baru dicapai setelah 1914, ketika pecah perang di Eropa. Membuat Hindia sangat bergantung pada industrinya sendiri. Bahan baku diperoleh dari Cina dan Jepang. Pabrik secara bertahap diperluas dan ditingkatkan. Hindia memanfaatkan barang-barang kemasan yang diproduksi oleh pabrik di Kendalpayak. Mereka adalah spesialis dalam pembuatan barang-barang ini. Dan sama sekali tidak kalah dengan barang-barang yang sebelumnya diimpor dari luar negeri.
Sementara itu, pembuatan barang-barang kemasan, telah jauh melampaui bisnis pemanggangan kopi. Dan itulah sebabnya pada tahun 1918, ENIK diubah menjadi NIMEF. Pada tanggal 1 Januari 1918, NIMEF didirikan dan pada akhir tahun itu direkturnya lr. Schreuel, datang dari Belanda untuk pabrik baru ini. Pendirinya tuan Schol, masih menjabat sebagai komisaris. NiMEF didirikan dengan modal f 1.000.000 terdiri dari 2000 lembar saham dengan nilai @ f 500.


Jadi Proper bersama dengan saudaranya, menyaksikan seluruh kebangkitan pabrik yang sekarang begitu besar, yang terbesar di Jawa. Sejak tahun itu dan selanjutnya, NIMEF telah memperluas dan menyempurnakan bisnisnya. Bisa dikatakan segala sesuatu di bidang pengemasan diproduksi di sana, sementara perusahaan ini juga memiliki percetakan yang dilengkapi dengan sangat baik.
Perusahaan ini berkembang pesat, sehingga menjadi sangat penting untuk mendirikan cabang di Jawa Barat. Setelah bekerja di Kendalpayak dari tahun 1910 hingga 1924, sang kakak H.H. Proper, dipindahkan ke Bandung sebagai agen pabrik untuk Jawa Barat. Pertama pada tahun 1924, sebuah kantor NIMEF dibuka di Bandung, tetapi semua pesanan dilakukan di Kendalpayak, setelah itu barang dikirim kembali ke Bandung. Pada tahun 1933, NIMEF terpaksa membangun pabrik kedua di Bandung, terutama karena tingginya tarif pengiriman S.S. (kereta api).

Peran Proper
T. C. Proper menyaksikan seluruh perkembangan NIMEF, dan beliau memiliki peran penting di dalamnya. Dimulai dari seorang “anak muda”, yang baru berusia 18 tahun! Beliau berhasil mencapai posisi wakil direktur melalui ketekunan yang patut dicontoh, keterampilan yang hebat, dan pengabdian yang sangat cermat dalam menjalankan tugas. Jasanya sangat dihargai oleh manajemen NIMEF.
Pada tahun 1920 dan 1930, Proper pergi ke Eropa. Tetapi waktu istirahatnya lebih banyak digunakan untuk pekerjaannya. Ia mengunjungi pabrik-pabrik pengemasan terbesar di Belanda dan juga di luar negeri, untuk memperluas pengetahuan dan pengalamannya.
Omset pabrik Malang meningkat pesat pada bulan April 1932, ketika pabrik rokok Faroka dibuka. Sebuah kontrak ditandatangani dengan NIMEF, untuk pasokan semua bahan kemasan, cetakan dan sebagainya. Mesin-mesin khusus dipesan untuk keperluan ini dari Eropa.
Untuk memberikan gambaran tentang ukuran perusahaan NIMEF (1935). Dilaporkan bahwa di Kendalpayak sekitar 800 hingga 1.000 orang pribumi dipekerjakan, di bawah manajemen 15 hingga 20 orang Eropa.
Peran Sosial
Namun peran T. C. Proper tidak hanya berguna bagi NIMEF, beliau juga berperan besar dalam kehidupan sosial di Malang. Beliau adalah salah satu pendiri perkumpulan “Seni dan Ilmu Pengetahuan”, di mana beliau masih menjadi anggota dewan pengurus. Beliau telah menjadi wakil ketua Maconnique Lodge selama bertahun-tahun, menjadi anggota Malang Rotary Club, menjadi anggota H.B.S. dan A.M.S. Supervisory Committee. Menjadi anggota komite penasihat Bursa Tenaga Kerja Malang dan Perpustakaan Kota, ketua Klub Renang Malang dan anggota dewan pengurus Persatuan Renang Jawa Timur. Juga anggota komite eksekutif V.C. dan lain-lain.
Daftar kami masih jauh dari lengkap, tetapi hanya dengan menyebutkan fungsi-fungsi di atas sudah menunjukkan apa yang telah dilakukan oleh tuan Proper untuk masyarakat Malang.
Pesta Perak
Atas desakan banyak pihak, tuan T. C. Proper (sebagai wakil direktur) telah memutuskan untuk mengadakan resepsi di kantor baru NIMEF di Kendalpayak. Memperingati 25 tahun berdirinya NIMEF, pada hari Senin tanggal 1 Juli 1935, dari jam 10 pagi sampai jam 12 siang. Perayaan ini pasti tidak akan kekurangan peminat. Pada sore hari akan ada “slametan” untuk para pekerja pribumi, sementara pada malam harinya akan ada acara ramah tamah untuk para staf Eropa. Pesta perak juga dirayakan di Bandung, tuan H. H. Proper akan memberikan resepsi pada hari itu.
Poliklinik Desa
T. C. Proper juga berkontribusi dengan dibangunnya Poliklinik di Kendalpayak. Pada hari Selasa, 16 Mei 1939 poliklinik tersebut diresmikan. Manajemen NIMEF memutuskan untuk berkontribusi dengan membuka klinik rawat jalan, baik untuk karyawan pabrik maupun masyarakat desa di daerah tersebut. Agar masyarakat sekitar dapat mencari bantuan medis lebih cepat, yang didukung oleh bantuan dokter dari RS Sukun Malang.

Era Jepang
Nasib malang dialami Proper bersaudara, keduanya tidak selamat pada era pendudukan Jepang. Yang tertua H. H. Proper, mantan direktur NIMEF Bandung, meninggal di Kamp Interniran Jepang di Cimahi pada 5/6 Mei 1945. T. C. Proper menyusul tak lama kemudian, meninggal pada 18 Agustus 1945. Beritanya baru dimuat pada harian Het Parool, edisi 13 Oktober 1945. Sebagai korban perang, keduanya dimakamkan di Ereveld Leuwigajah, di Cimahi Jawa Barat.



Sumber : Dikutip dari berbagai koran lama di delpher dan oorlogsgravenstichting
Catatan Tambahan :
- Setelah kemerdekaan, pabrik NIMEF di Kendalpayak Malang tercatat masih utuh dan berfungsi dengan baik. Sebagai pabrik besar yang memiliki mesin cetak tercanggih di masa itu, NIMEF Malang berhasil mencetak Oeang Republik Indonesia (ORI) yang pertama. Tanggal 30 Oktober 1946, sebagai tanggal emisi pertama ORI, di kemudian hari ditetapkan sebagai Hari Keuangan Nasional atau Hari Oeang Republik Indonesia.
- Pada peristiwa Agresi Militer Belanda yang pertama Juli 1947, komplek pabrik NIMEF Malang termasuk salah satu yang hancur akibat aksi bumi hangus. Laporan militer menyatakan sangat parah, hanya sekitar 30% dari kapasitas sebelumnya yang dapat dipulihkan. Sementara jembatan tram MS yang melintang di Kali Brantas di dekatnya juga hancur.
- Bangunan yang tersisa dari komplek NIMEF, adalah gardu listrik ANIEM (aset PLN), digunakan oleh warga setempat untuk garasi mobil, warung soto, dll. Lihat foto-foto dibawah ini :
- Foto-foto lebih detail lainnya, dapat dilihat pada Album Foto NIMEF Malang 1947




Postingan Terkait :
Album Foto NIMEF Kendalpayak Malang 1947
Kunjungan Gubernur Jenderal ke NIMEF di Kendalpayak Malang 1922
Ungkap Fakta Keberadaan NIMEF di Tenun Malang
Album Foto NIMEF Tenun Malang 1949-1950
Gedung Kantor Pajak di Alun-alun Malang, Hasil Karya Putra Bangsa Indonesia Sendiri