Masa Bersiap” adalah sebuah istilah media massa Belanda tahun 1945-1947. Sebuah periode dalam masa perang Kemerdekaan Republik Indonesia atau peralihan kekuasaan antara Tentara Kekaisaran Jepang di satu pihak ke Tentara Sekutu atau Republik Indonesia di sisi lain. Diambil dari kata “Siap” yang banyak dipakai pemuda dan pejuang pada waktu itu. “Masa Bersiap” lebih dikenal oleh bangsa Indonesia sebagai “Masa Perang Kemerdekaan“.

Selama periode itu banyak orang Belanda dan Eropa lainnya beserta keluarganya yang ditahan (di-internir) di berbagai tempat di Indonesia. Tempat penahanan itu dikenal dengan “Kamp Interniran” atau “Kamp Bersiap“. Semacam kamp konsentrasi yang bisa berupa penjara, rumah, atau lingkungan/kawasan tertentu dengan penjagaan khusus.

Di Pasuruan ada 6 (enam) lokasi yang tercatat sebagai “Kamp Bersiap” yaitu di :

1. Bangil

Di Kantor Polisi Bangil, namun hanya sehari dan kemudian dipindahkan ke Penjara Kota Pasuruan. Terdiri dari warga asing yang berasal dari daerah sekitarnya seperti Lawang, Tretes, Prigen dan Pandaan.

2. Penjara Kota Pasuruan

Merupakan pindahan dari Bangil sebanyak 150 orang.

Keadaan :
Jatah makan 2×250 gr nasi jagung dan nasi putih (setengah setengah), kangkung rebus. Tinggal di 3 sel besar, di setiap sel sekitar 50 orang, tersedia dokter untuk perawatan medis (Dr. Soedarsono), tetapi tidak ada obat-obatan.

Penjara Kota Pasuruan, Bron: Atlas Bersiapkampen, 2009, pg 208 (foto A.A.Lutter, 2007)

3. Sekolah China

Sekolah China atau Clara Fey School (sekarang sekolah Sang Timur), atau disebut juga sebagai POPDA Kamp. Pindahan dari Kamp Poespo sebanyak 136 orang.

Keadaan :

Jatah makan 300 gr nasi, tempe, tahu, dan sayur. Memasak sendiri-sendiri dan peralatan dapur sangat tidak memadai (semuanya tertinggal di Poespo) dengan perabotan sekolah standar, tidak ada tempat tidur atau kasur, penerangan lampu listrik di 4 ruang kelas, di tempat lain lampu minyak. Sanitasi yang memadai dan ada perawatan kesehatan (Dr. Soedarsono), obat cukup dan yang sakit parah dibawa ke Rumah Sakit.

Sekolah China/POPDA Kamp, Bron: Atlas Bersiapkampen, 2009, pg 208 (foto A.A.Lutter, 2007) 

4. Gedung Harmonie

Disebut juga sebagai POPDA Kamp, merupakan kamp transit pindahan dari Sekolah China sebelum dipindahkan ke Malang.

Gedung Harmonie/POPDA Kamp, Bron: Rob Nieuwenhuys – Baren en Oudgasten, 1998, pg 161

5. Nongkodjadjar

Ada 2 kamp di Nongkodjadjar, satu bertempat di Sekolah Asrama, terdiri dari dua rumah. Tempat lainnya di 4 paviliun Grand Hotel.

Keadaan :

Dalam kondisi kesehatan yang baik karena nutrisi yang cukup, tinggal dengan berperabotan lengkap, ada kunjungan dokter dan perawatan medis seminggu sekali.
.

Grand Hotel Nongkodjadjar.

6. Poespo

Berlokasi di Pasangrahan, Rings, Villa de Leeuw dan Stuip (4 rumah) sebanyak 190 orang. Dari Poespo ini kemudian dipindah ke Sekolah China/POPDA Kamp di kota Pasuruan.

Postingan Terkait :

Kamp Interniran di Kota Malang 1945-1947