Berbagai tempat di Kota Malang sebagai “Kamp Interniran” atau “Kamp Bersiap” pada periode tahun 1945-1947, tercatat ada di 5 lokasi :
1. De Wijk
Kamp De Wijk, sebutan lainnya : Bergenbuurt, Bergenkamp, Goentoerwijk, Goentoerkamp dan Kamp Malang yang dikelilingi dengan gedek serta kawat berduri dengan 3 pintu gerbang di jalan Ijen, jalan Oro-oro Dowo (jalan Slamet Riadi), serta di jalan Bromo. Awalnya 354 rumah, kemudian bertambah lagi 157 rumah, jumlah interniran terdiri dari 8000 orang wanita dan anak-anak (termasuk 557 WNI)





Keterangan Gambar :
Warna Biru adalah Garis Batas Kamp
1. Gerbang utama di samping Gereja jalan Ijen
2. Sekolah Dasar (Rumah Sakit)
3. Dapur sentral
4. Kampung jalan Tosari
5. Sekolah Dasar
6. Gerbang jalan Guntur (ke jalan Oro-oro Dowo)
7. Gerbang jalan Bromo
8. Kamp Pekerja Jepang
Keadaan :
Makanan bergizi disediakan, termasuk beras dan minyak, banyak penyelundupan makanan (terkadang masuk lewat peti mati ), penuh sesak, 70 hingga 80 orang tinggal dalam satu rumah, lampu non listrik dimana-mana, air langka, perawatan medis : 5 dokter yang bekerja di 5 sektor kamp, banyak perawat. Tidak ada pengaturan kunjungan dengan kamp pria, tetapi bertukar paket makanan.
2. Log
LOG yaitu Penjara Kecil atau Penjara Wanita yang terletak di jalan Alun-alun Timur, jumlah interniran terdiri dari 925 orang remaja (usia diatas 14 tahun) dan pria dewasa.





Keadaan (13-02-1946) :
Makanan 100 g nasi, 200 g jagung pppd, tahu atau tempe, terkadang daging atau ikan,tidak ada furnitur, lampu (listrik) buruk (tidak mungkin membaca), air tidak cukup, jamban sanitasi di dalam sel, kebersihan yang buruk karena kekurangan air, pakaian buruk (beberapa hanya memiliki pakaian yang mereka kenakan)
Sumber : Atlas Bersiapkampen, 2009, pg 202 (foto IWI)
3. Lowokwaroe
Lowokwaru, yaitu di Penjara Pusat atau Penjara Besar di Lowokwaru, jumlah interniran 1500 orang remaja dan pria dewasa.




Keterangan :
A – D = Lokasi Blok Sel
S = Rel Kereta Api
CP = Sipir
W = Jalan Raya
K = Dapur
WP = Tempat Kerja
L = Gudang

Keadaan :
Gizi buruk, sangat sepihak, tinggal di blok sel belakang, kebersihan sangat buruk. Pelayanan kesehatan kurang baik, awalnya tidak ada obat, kemudian penyelundupan obat rutin dari luar. Paket dari Palang Merah diterima pada Maret 1946
Sumber: Atlas Bersiapkampen, 2009, pg 203 (foto A.J. van Veen, 1948)
4. Marinekamp
Marinekamp yaitu rumah liburan untuk Angkatan Laut Kerajaan Belanda di jalan Sumatra (Sekarang Pangkalan TNI AL di jalan Yos Sudarso). Jumlah interniran terdiri dari 200 perempuan dan anak-anak serta 600 pria dewasa.




Keadaan:
Nutrisi 100 g beras dan jagung 200 g pppd, dapur terpusat, tersedia perabotan, banyak memiliki tempat tidur, kasur, kelambu, toilet dan kamar mandi. Dokter perawatan medis H. Croes, bangsal rumah sakit tersedia.
Sumber : Atlas Japanse kampen, Deel 2, 2002, pg 149 (tekening O.E. van Spanje)
5. Sawahan
Sawahan, di rumah sakit Misi Katolik sekarang Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan jalan Nusakambangan, jumlah interniran 100 orang karena sakit.


Keadaan:
– Nutrisi sangat hemat
– Lampu listrik tersedia
– Air keran air tersedia
– Toilet saniter dan kamar mandi tersedia
– Perawatan medis 13 perawat Katolik Roma hadir, 2 dokter Belanda, dan 130 tempat tidur
– kematian 13 orang (daftar nama)
Sumber : bersiapkampen.nl dan japanseburgerkampen.nl
Catatan Tambahan :
Kamp bersiap lainnya yang tercatat di wilayah Kabupaten Malang adalah di Singosari, di desa Klampok.

Postingan Terkait :
Kamp Interniran atau Kamp Bersiap di Pasuruan
Mengungkap Sosok Leber – Ilmuwan dan Tokoh Kemanusiaan di Malang yang Disingkirkan